Keanggunan Karya Sejuta Goresan: Perjalanan Ibu Khibtiyah, Maestro Batik Giriloyo

Keanggunan Karya Sejuta Goresan: Perjalanan Ibu Khibtiyah, Maestro Batik Giriloyo
Di antara gemerlap warna dan pola batik Giriloyo, satu nama menjadi legenda hidup dalam seni membatik: Ibu Khibtiyah. Sejak usia tujuh tahun, Ibu Khibtiyah telah menorehkan sejarah panjangnya dalam dunia batik, menjadi pahlawan tak dikenal di Kampung Batik Giriloyo, Yogyakarta. Kini, pada usia 57 tahun, beliau masih tetap setia menjalani panggilan hatinya, membatik tulis dengan penuh dedikasi dan cinta.
Ibu Khibtiyah tengah membatik di sudut rumahnya
Ibu Khibtiyah tengah membatik di sudut rumahnya


Bagi Ibu Khibtiyah, membatik bukan sekadar pekerjaan atau keterampilan, melainkan sebuah panggilan hidup. Kecintaannya terhadap batik dimulai sejak beliau masih seorang anak kecil yang polos. Di usia tujuh tahun, beliau merasakan getaran pertama kali menorehkan malam lilin di atas kain putih. Sejak saat itu, batik menjadi bahasa yang dapat beliau ungkapkan, dan seni ini tumbuh bersama dirinya seiring berjalannya waktu.

Goresan pena malam lilin bukan sekadar rangkaian teknik atau langkah-langkah mekanis. Bagi Ibu Khibtiyah, setiap goresan adalah perjalanan sejati yang mencerminkan kehidupan, pengalaman, dan kearifan yang telah beliau raih sepanjang hidupnya. Setiap pola dan warna yang dihasilkan bukan hanya karya seni, tetapi kisah hidup yang tertoreh indah di atas kain.

Ibu Khibtiyah tidak pernah mengenal kata berhenti. Dari awal sebagai seorang pemula yang penuh semangat, beliau menjalani perjalanan panjang hingga menjadi maestro batik yang diakui oleh banyak kalangan. Keuletan, ketekunan, dan rasa cinta pada seni membatik menjadikan Ibu Khibtiyah sebagai panutan bagi generasi muda di Kampung Batik Giriloyo.

Salah satu kehebatan Ibu Khibtiyah terletak pada pemahamannya yang mendalam terhadap nilai-nilai dan makna filosofis dari banyak motif batik tradisional. Setiap pola memiliki cerita tersendiri, dan beliau dengan penuh kecerdasan mengajarkan cerita tersebut kepada siapa pun yang berminat. Ibu Khibtiyah menjadi sosok yang menginspirasi pemuda di kampung, memperkenalkan mereka pada keindahan dan kekayaan warisan leluhur.

Dalam perjalanan hidupnya, Ibu Khibtiyah tidak hanya menciptakan keindahan di atas kain, tetapi juga mendedikasikan dirinya untuk pemberdayaan perempuan melalui seni batik. Beliau membuka kelas-kelas pelatihan, memberikan mereka keterampilan teknis, dan mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam setiap goresan batik. Pemberdayaan perempuan bukan hanya tentang memberi mereka keterampilan, tetapi juga memberikan mereka suara dalam keberlanjutan budaya.
Sosok Ibu Khibtiyah, pelestari kain batik khas Keraton Yogyakarta
Sosok Ibu Khibtiyah, pelestari kain batik khas Keraton Yogyakarta


Keahlian Ibu Khibtiyah dalam menciptakan batik tradisional khas Yogyakarta begitu diakui, bahkan di tingkat nasional. Motif-motif klasik dengan sentuhan kreatif beliau menjadi daya tarik tersendiri. Keelokan dan keanggunan karyanya membuat batik Giriloyo tetap memegang teguh identitasnya sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Yogyakarta.

Pelestarian batik khas Keraton Yogyakarta merupakan misi besar bagi Ibu Khibtiyah. Beliau tidak hanya menciptakan batik dengan motif yang diwariskan dari generasi ke generasi, tetapi juga aktif terlibat dalam kegiatan pelestarian dan pengembangan batik di kampung. Partisipasi aktifnya dalam berbagai program pelestarian membuatnya menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas dan kemurnian batik Giriloyo.

Usia bukanlah penghalang bagi Ibu Khibtiyah untuk terus berkarya. Di usia 57 tahun, beliau masih tetap menjunjung tinggi dedikasi dan semangat dalam menorehkan kisah hidupnya di setiap
kain batik yang dihasilkan. Setiap detik, menit, dan jam yang dilewatkan adalah wujud dari keteguhan hati dan cinta sejati pada seni membatik.

Ibu Khibtiyah tidak hanya menciptakan batik untuk dirinya sendiri, tetapi juga sebagai warisan untuk generasi selanjutnya. Dalam pandangannya, membatik adalah cara untuk berbicara kepada masa depan, memberikan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah seni dan budaya. Setiap karyanya adalah pesan hidup yang diterjemahkan dalam bentuk goresan dan warna.

Ibu khibtiyah bersama mahasiswa yang tengah mendalami soal kerajinan batik
Ibu khibtiyah bersama mahasiswa yang tengah mendalami soal kerajinan batik


Melalui perjalanan hidupnya yang penuh warna, Ibu Khibtiyah telah menjadi ikon dalam dunia membatik di Kampung Batik Giriloyo. Dedikasinya terhadap seni, pelestarian budaya, dan pemberdayaan perempuan adalah jejak yang akan terus bersinar. Ibu Khibtiyah, maestro batik sejati, telah membuktikan bahwa membatik bukan hanya seni, tetapi juga perjalanan batin yang terpancar dari hati.
Blog Post Lainnya
Social Media
Hubungi Kami
0812-3770-4747
batikmadana22@gmail.com
Kampung Batik Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta 55782
-
@2025 batikgiriloyo Inc.